PEMELIHARAAN PEDET DAN DARA
Yang
dimaksud pedet adalah anak sapi yang baru lahir
sampai berumur kurang lebih 8 bulan.
Pemeliharaan sapi perah pedet mulai dari
lahir hingga disapih merupakan bagian
penting dalam kelangsungan usaha bidang peternakan sapi perah. Sapi dara adalah
anak sapi yang lepas sapih sampai sapi itu melahirkan yang pertamakali.
A.
KANDANG PEDET DAN DARA
Keberhasilan
dalam pemeliharan ternak sapi perah baik itu pada sapi pedet dan dara salah
satunya ditentukan oleh ketersediaan kandang
yang memenuhi persyaratan. Sapi pedet dan dara sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan yang tidak
menguntungkan, seperti perubahan cuaca, panas dan dingin yang terjadi secara tiba-tiba. Indonesia termasuk
daerah tropis, perbedaan kelembaban dan suhu udara antara siang dan malam hari tidak begitu
nyata, begitu juga keadaan musim kemarau dan
musim hujannya.
Fungsi
kandang antara lain:
• Sebagai tempat tinggal ternak dan tempat
bekerja pemelihara/peternak yang mengurus ternak setiap hari.
• Tempat perlindungan ternak yang memberikan
keamanan dan kenyamaan bagi ternak baik dari gangguan binatang buas maupun
gangguan alam, misalnya angin kencang, terik matahari, air hujan suhu dingin di
malam hari dan lain-lain
• Merupakan tempat untuk istirahat ternak
setelah melakukan aktifitas sehari –hari
• Memudahkan peternak dalam melakukan pengawasan
kesehatan
• Memudahkan tatalaksana pemeliharaan seperti:
pemberian pakan dan minum, penanganan kotoran, dan penangan kesehatan.
Persyaratan
kandang untuk pedet dan dara :
1)
Transprotasi
mudah
2)
Dekat
dengan sumber air
3)
Jauh
dari pemukiman penduduk
4)
Dekat
dengan sumber pakan
5)
Bebas
dari genangan air
6)
Kontruksi
7)
Cukup
mendapat sinar matahari
8)
Ada
ijin
a. Ukuran,
Tipe dan Peralatan Kandang
Demi
keberhasil dalam usaha
pemeliharaan ternak sapi perah pedet dan dara ukuran kandang sapi perah yang akan dibuat untuk proses pemeliharaan tergantung dari
umur atau besar kecilnya sapi perah tersebut. Sedangkan ukuran kandang yang
diperlukan untuk ternak sapi perah pedet
adalah 1,5 x 1,0 meter per ekor, dengan tinggi atas kurang lebih 1,25 – 1,50
meter dari tanah. Sedangkan untuk ternak sapi perah dara/dewasa 1,8 x 2 meter
atau 2,25 x 1,5 meter.
Kandang ternak sapi perah berdasarkan fungsi atau
kegunaannya ada 2 tipe yaitu :
1. Kandang koloni adalah
kandang yang hanya terdiri dari satu bangunan atau satu ruangan, tetapi
digunakan untuk memelihara ternak secara berkelompok atau bersama-sama.
2. Kandang
individu adalah kandang yang hanya terdiri satu ruangan atau bangunan dan
didesain hanya digunakan untuk memelihara ternak satu ekor.
Tipe kandang berdasarkan kegunaan dalam pemeliharaan
ternak sapi perah pada umur pedet dan
dara dapat dibedakan menjadi :
1) Kandang
Pedet
Tujuan dari pembuatan kandang untuk anak sapi perah atau
pedet adalah untuk memudahkan pada saat pemeliharaan, dan untuk memperkecil
reksiko kematian.
2) Kandang
Dara
Kandang sapi perah dara pada umumnya ditempatkan
pada kandang kelompok. Sapi dara dapat ditempatkanpada kandang kelompok
Ø
Peralatan
Untuk
membantu memudahkan pekerjaan peternak maka diperlukan peralatan kandang,
diantaranya :
1) Skop. Untuk
mengambil atau membuang kotoran, baik kotoran sapi ataupun limbah padat yang
ada di lingkungan sekitar kandang. Disamping itu peralatan ini juga dapat
dipergunakan untuk mengaduk atau mencampur pakan kosentrat.
2) Sapu. Untuk
membersihkan kandang dan lingkungan di sekitar kandang, sapu ini sebaiknya yang
terbuat dari lidi daun pohon aren atau
daun pohon kelapa.
3) Ember. Untuk
membawa atau mengangkat air, susu, makanan penguat, untuk memandikan ternak dan
lain-lain. Agar ember umur pakainya lama, maka ember yang digunakan sebaiknya
anti karat, seperti ember plastik.
4) Sikat. Untuk
menggosok badan ternak pada saat ternak dimandikan, dan dapat juga dipergunakan
untuk membersihkan lantai kandang. Sikat ini sebaiknya terbuat dari bahan ijuk.
5) Kereta dorong. Untuk mengangkut pakan konsentrat, kotoran atau
limbah padat seperti (sampah, sisa-sisa rumput) ke tempat pembuangan, tempat
penampungan ataupun tempat penanganan limbah.
6) Parang dan sabit. Untuk memotong dan mencincang hijauan makanan ternak,
disamping itu dapat juga dipergunakan untuk membabat alang-alang atau
semak-semak yang berada di lingkungan sekitar kandang.
7) Tali. Untuk
mengikat ternak sapi perah ataupun untuk keperluan lainnya. Tali yang di pergunakan
untuk pengikat sebaiknya tidak terlalu kecil, karena mudah putus, juga dapat
melukai kulit ternak.
8) Chopper. Mesin ini berfungsi untuk memotong / mencacah rumput baik kering maupun
basah. Panjang potongan dapat diatur dari 3-10 cm, sesuai dengan kebutuhan
ternak sapi perah yang di pelihara.
Selain
peralatan kandang tersebut, masih ada peralatan pendukung lainnya yang sangat
penting demi berhasilnya pemeliharaan sapi perah pedet dan dara, diantaranya:
1) Peralatan
kesehatan seperti gunting kuku,
rennet/pisau kuku, drencing gun (alat pencekok), trokar atau alat suntik. Gunting kuku dan
renet digunakan untuk memotong kuku sapi perah. Sedangkan drencing gun digunakan untuk memberi obat
cacing pada ternak sapi perah.
2) Mixer
adalah mesin mencampur pakan ternak, dengan tujuan agar bahan pakan yang
dicampur dapat homogen. Sehingga antara partikel satu dengan yang lain menjadi
pakan yang siap pakai untuk konsumsi ternak.
3) Sarana
Angkutan
Sarana
angkutan ada
bermacam-macam diantaranya : mini traktor, hand traktor,kendaraan roda dua dll.Jenis sarana
angkutan
berupa traktor biasanya dipergunakan untuk mengangkut pakan hijauan, pakan
kosentrat ataupun
pupuk kandang di lingkungan peternakan.
Ø
Kolostrum
Kolostrum adalah air susu yang dikeluarkan dari ambing induk sapi yang baru melahirkan.
Air susu tersebut berwarna kekuning- kuningan, lebih kental dari pada air susu
normal. Air susu/kolostrum tersebut
keluar dari ambing induk yang baru melahirkan sampai hari ke tujuh (sekitar 1 minggu).
Kolostrum
memiliki banyak manfaat, diantaranya :untuk kekebalan tubuh (imunitas tubuh),
untuk pertumbuhan, untuk nutrisi dan lain-lain. Beberapa macam kandungan
kolostrum yang dapat bermanfaat untuk menjaga kekebalan tubuh anak sapi atau
pedet yaitu :Imunoglobulin, Lactoferin, Lactabulmin, Glycoprotein
dan Cytokines. Zat-zat tersebut
sangat berfungsi membantu melawan virus, jamur dan bakteri dalam tubuh.
Manfaat kolostrum :
·
Melindungi anak sapi atau pedet perah
dari berbagai penyakit infeksi seperti selaput paru-paru, usus dan tenggorokan.
·
Membantu kematangan saluran pencernaan
pedet untuk berfungsi efektif. Sehingga kuman dan zat alergi sulit masuk ke
tubuh ternak (pedet)
·
Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran
pedet yang pertama berwarna hitam kehijauan.
·
Berfungsi untuk perkembangan jantung, otak serta sistem saraf
pusat pedet.
Cara
pemberian Kolostrum :
Pemberian
kolostrum sebaiknya dilakukan secepatnya , usahakan dalam waktu kurang dari 30
menit pedet sudah menyusu sendiri pada induknya. Jangan memisahkan pedet dengan
induknya terlalu buru-buru, biarkan beberapa hari. Karena dengan menyusu pada
induk akan merangsang sekresi oksitoksin yang menggertak pergerakan uterus,
sehingga kotoran yang ada dalam uterus induk dapat dibersihkan.
Ø Pakan
Pedet dan Dara
Pakan
adalah bahan pakan yang diberikan kepada
ternak untuk memenuhi kebutuhannya
selama 24 jam. Sedangkan bahan pakan adalah zat organik dan anorganik yang
dapat dicerna seluruh atau sebagian, yang tidak mengganggu kesehatan bagi ternak. Macam dan jenis pakan yang dapat diberikan pada
ternak sapi perah dara diantaranya : Hijauan Pakan dan Konsentrat
Pakan konsentrat sering disebut pakan penguat. Pakan
konsentrat ini terdiri dari berbagai bahan pakan. Bahan pakan yang terdiri dari
tepung jagung, bekatul/dedak, tepung ikan, bungkil kedelai,onggok, tepung
kerang, mineral, tetes tebu dan lain sebagainya, yang kemudian disusun atau
diramu menjadi satu disebutlah konsentrat.
Sedangkan yang dimaksud dengan
hijauan pakan ternak adalah
segala macam hijauan dari tumbuh-tumbuhan dan tanaman yang dapat dimakan oleh
ternak tanpa menyebabkan keracunan pada ternak tersebut, akan tetapi dapat
dipergunakan untuk proses pertumbuhan, perkembangan dan proses produksi.
Macam
dan jenis hijauan pakan ternak
antara lain:
Jenis Rumput-Rumputan
·
Rumput gajah (Pennisetum
purpureum)
·
Rumput benggala (Panicummaximum)
·
Rumput raja/Kinggras
·
Rumput setaria (Setaria
sphacelata)
·
Rumput Australia (paspalum
dilatatum)
·
Rumput Mexico (Euchcaena Mexicana)
Jenis Leguminosa
(kacang-kacangan)
Hijauan pakan ternak legum
ada beberapa macam jenis antara lain :
·
Petai cina (Leucaena
glauca)
·
Lamtoro gung (Leucaena
leucocephalla)
·
Turi (sesbania
grandifora)
·
Centro (Centrosoma
pubescens)
·
Kalopo
(Calopogonium muconoides)
·
Gamal (Gliricidia)
Hijauan pakan ternak berupa
legum ini, kandungan proteinnya cukup tinggi, sehingga dalam pemberiannya tidak
boleh berlebihan karena, dapat menyebabkan diare (mencret).
Limbah Pertanian
Berbagai jenis limbah pertanian
yang termasuk jenis hijauan pakan ternak antara lain: tebon jagung, jerami
kacang kedelai, kacang panjang dll.
a.
Pemberian
1) Pakan
Pedet
a)
Pakan
Pedet umur 0 – 6 hari (Masa Kolustrum)
Pedet sampai hari keenam hanya
diberi kolustrum.
b)
Pakan
Pedet umur 1 – 9 minggu (Masa Sapih)
Untuk
merangsang perkembangan rumen, pedet sebaiknya diberi makanan padat secepatnya.
Pemberian
pakan :
a)
Mulai
hari ketujuh, pedet diberi makanan padat berupa :
i.
Calf starter (pakan khusus pedet), makanan
formula atau konsentrat yang mengandung protein kasar 18%
ii.
Rumput
kering (hay)
b)
Mulai
hari ketujuh, pedet diberi air minum. Akibat memakan konsentrat, pedet akan
haus. Air minum yang bersih dan segar harus selalu tersedia di kandang sehingga
pedet dapat minum sesukanya.
2) Pakan
Pedet Lepas Sapih
Target
lepas sapih (tidak diberi susu lagi) :
·
Pedet
berumur 2 bulan
·
Pedet
sudah mampu mengkonsumsi pakan konsentrat sebanyak 1,2 kg per hari selama 3
hari berturut-turut.
·
Kondisi
tubuh baik.
Pemberian
hay :
a)
Pada
umur 2 bulan pedet mampu memakan 1 – 1,5 kg hay
atau 2 – 3 kg rumput setengah kering.
b)
Hay
diberikan 3 kali sehari. Setiap kali pemberian minimal 0,5 kg hay atau 1 kg
rumput setengah kering.
c)
Hay
diberikan sampai umur 6 bulan.
Pemberian
konsentratpada pedet lepas sapih :
a)
Pada
umur 2 bulan pedet mampu memakan 2 kg konsentrat dalam bentuk kering.
b)
Pada
umur 3 bulan calf starter diganti
dengan konsentrat yang mengandung protein kasar 16% dan TDN 70%.
c)
Perubahan
pemberian konsentrat dilakukan secara
bertahap selama 1 minggu untuk menghindari stress pada alat pencernaan.
Jika
konsentrat diberikan dalam bentuk basah atau dicampur dengan air, maka adanya
air akan menghambat perkembangan rumen dan nafsu makan terhadap hijauan menjadi
rendah.
3) Pakan Dara
Pakan
yang diberikan kepada sapi perah secara umum berupa hijauan 60 % dari BK (berat
kering) dan 40 % konsentrat. Dalam hal ini hijauan pakan yang digunakan 75 % rumput
alam dan 25 % rumput unggul. Pertumbuhan sapi-sapi dara sebelum
beranak yang pertama tergantung pada cara pemeliharaan dan pemberian pakannya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada pemberian pakan sapi perah dara,
yaitu :
a)
Setelah
berumur 7 bulan, nafsu makan sapi untuk memakan rumput semakin tinggi. Oleh
karena fungsi organ sapi belum optimal, maka sapi muda masih perlu diberi pakan
konsentrat sebanyak 1,5 kg per hari.
b)
Pemberian
hijauan harus optimal. Jika kualitas hijauan kurang baik,sapi akan kekurangan
energi. Pada kondisi ini dapat
ditambahkan pakan konsentrat secukupnya, jangan sampai sapi tersebut kegemukan.
c)
Target
bobot badan saat umur 12 bulan adalah ± 297 kg.
Ø
PERAWATAN
PEDET
Untuk menghasilkan anak sapi yang cukup kuat salah satu
caranya induk sapi yang bunting sekurang-kurangnya 6 minggu sebelum beranak
sudah dikeringkan dan induk sapi tersebut diberi pakan istimewa dan cukup baik
kualitas dan kuantitasnya. Setelah pedet dilahirkan, merupakan periode yang
sangat kritis. Oleh karena itu anak sapi perlu mendapat perhatian yang
sebaik-baiknya (Muljana, 1982).
Penanganan Pedet pada saat lahir
Penanganan Pedet pada saat lahir dilakukan apabila induk
tidak bisa berperan secara optimal. Hal ini menjaga agar sifat alami atau
tingkahlaku ternak tidak terusak. Bantuan dapat diberikan dengan
langkah-langkah sesuai tingkah laku ternak tersebut. Pertama membersihkan semua
lendir yang ada dimulut dan hidung demikian pula yang ada pada tubuhnya,
menggunakan handuk (kain) yang bersih. Buat pernapasan buatan bila pedet tidak
bisa bernapas. Kemudian potong tali pusarnya sepanjang 10 cm dan diolesi dengan
iodin untuk mencegah infeksi lalu diikat. Berikan jerami kering sebagai alas.
Dan jangan lupa beri colostrum secepatnya paling lambat 30 menit setelah lahir
(Imron, 2009).
Pemberian pakan
Jenis bahan pakan untuk anak sapi dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:
·
Pakan
cair/likuid : kolostrum, air susu normal, milk replacer
·
Pakan
padat/kering : konsentrat pemula (calf starter) dan hijauan.
Ø
PENANGANAN PENYAKIT
1.
Diare
(Mencret)
Penyakit
yang sering ditemui pada pedet adalah diare. Diare pedet masih cukup menakutkan
karena seringkali berakibat kematian. Menurut Kurniawan 2009, jika pedet
kehilangan lebih dari 15% cairan tubuhnya, dia akan mengalami stress yang luar
biasa dan mengakibatkan kematian. Dari
sekian banyak sebab diare pada pedet, penanganan saat lahir, tidak adanya
desinfeksi pusar dan sanitasi kandang pedet yang buruk, adalah penyebab
utamanya. Pedet adalah investasi karena keuntungan para peternak kebanyakan
hanya berasal dari penjualan pedet.
Ada beberapa langkah
untuk mengatasi diare pada pedet yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut :
·
Memperbaiki
cairan tubuh pedet. Yaitu dengan memberikan cairan elektrolit/oralit dan susu
secara bergantian. Dan juga mengurangi konsumsi susu karena susu bisa
menstimulasi banteri ikutan.
·
Memberikan
antibiotik karena 80% diare disebabkan karena infeksi bakteri, kemudian
menambahkan Vitamin C sebagai antistress. Jika pedet tidak mau makan, maka
harus ditambah multivitamin dan antipiretik jika suhu badannya lebih dari 39,5
celsius.
·
Memperbaiki
kondisi kandang menjadi bersih dan kering karena kandang yang buruk sanitasi
berpeluang memperparah infeksi.
·
Segera
pisahkan pedet yang terjangkit dengan pedet yang lain untuk mencegah penularan.
·
Mengamati
setiap saat kondisinya untuk memastikan pedet tetap aktif.
2. Cacingan
Toxocara
vitulorum, merupakan cacing askarid. Stadium dewasanya banyak dijumpai pada
anak sapi (pedet). Akibat dari penyakit cacingan (toxocariasis), sangat menekan
produktivitas ternak, berarti menjadi beban ekonomi bagi peternak secara
berkepanjangan jika tidak dilakukan pengendalian.
Upaya
pengendaliannya sampai saat ini belum jelas, hal ini disebabkan belum adanya
informasi tentang keadaan toxocariasis pada pedet. Tersedianya obat cacing,
umumnya hanya berkhasiat terhadap stadium dewasa, kurang berkhasiat untuk
stadium larva dan telur.
Salah satu jenis
parasit usus yang sering dilaporkan menyerang pedet muda adalah toxocariasis.
Parasit cacing ini menimbulkan kerugian yang cukup besar, bahkan dapat
mengakibatkan kematian pada pedet. Toxocariasis merupakan penyakit yang banyak
ditemukan di negara tropik dengan kelembaban tinggi.
Ø
DEHORNING
Dehorning
adalah mematikan calon tanduk yang belum tumbuh memanjang ataupun yang sudah
terlanjur tumbuh memanjang. Bangsa sapi perah kebanyakan dipotong tanduknya
karena tanduk tidak menguntungkan bagi peternak sapi perah, meskipun peternak
ingin mempertahankan pada anak sapi jantan yang dipelihara untuk kerja atau
dwiguna.
METODE DAN LANGKAH
KERJA
Sebelum melakukan potong tanduk,
lakukan persiapan alat dan sapi yang akan dipotong tanduk.
Langkah-langkah menyiapkan sapi yang
akan dipotong tanduk :
ü
Menghandling
sapi yang akan dipotong tanduknya.
ü
Memasukkan sapi
ke kandang jepit.
ü
Memasang tali
halter.
ü
Mengikat tali
halter dengan tambang yang dikaitkan pada kandang jepit. Diusahan terikat
dengankuat. Untuk mencegah sapi berontak memegang lubang hidung dan diangkat
keatas.
Metode
dehorning dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
Ø
Menggunakan bahan kimia
Ø
Besi panas
Ø
Gergaji
Ø
Tang penjepit
1)
Dehorning
menggunakan bahan kimia..
Bahan
kimia yang digunakan adalah caustic soda dalam bentuk pasta atau batangan
seperti lilin. Cara ini sering dilakukan pada pedet sebelum umur 2 minggu (3-10
hari).
Langkah-langkah :
ü
bersihkan / gunting bulu disekitar
tanduk,
ü
kemudian olesi vaselin.
ü
oleskan / gosokkan caustic soda pada
dasar calon tanduk hingga muncul bintik-bintik darah.
2)
Dehorning
dengan besi panas..
Alat
ini menggunakan listrik atau sumber panas lain yang dipakai untuk mematikan /
menghilangkan tanduk, terutama untuk pedet muda (1 bulan).
Langkah-langkah :
ü Besi
pemotong dipanaskan hingga ujung besi merah membara
ü Tempelkan
besi panas tersebut kemudian diputar pada tunas tanduk selama 10-20 detik
ü Cungkil
tanduk hingga ke tunasnya
ü Olesi
salep antibiotic atau spray antibiotic
3)
Dehorning
dengan gergaji
Cara ini hanya dilakukan pada
sapi-sapi dewasa yang tanduknya sudah keras dan panjang.
Langkah-langkah :
ü gergaji
halus dan tajam
ü sapi
harus diikat kuat
ü pemotongan
dilakukan dengan menyisakan pangkal tanduk 1-2 cm.
ü diusahakan
dilakukan oleh peternaknya sendiri.
4)
Metode dengan
menggunakan tang barnes.
Teknik ini diaplikasikan pada sapi yang sudah dewasa.
Langkah-langkah
:
ü Memotong rambut sekitar tanduk agar
memudahkan dalam pemotongan tanduk.
ü Memotong tanduk dengan tang barnes.
ü Menghentikan pendarahan bekas
pemotongan dengan dehorner elektrik.
ü Mengoleskan salep sekitar bekas
potongan tanduk.
ü Melepaskan sapi agar mengurangi tingkat
stress
Ø
REKORDING
Rekording Farm adalah suatu
proses aktif yang dapat didefinisikan sebagai sejumlah kegiatan suatu farm yang
dilaksanakan secara sistematik, periodik dan teratur untuk mengumpulkan,
memproses dan menganalisis informasi atau data, yang hasilnya digunakan dalam
perbaikan perencanaan, dan bertujuan untuk mencapai pendapatan farm yang lebih
tinggi.
Rekording berasal dari kata
record, yang artinya adalah catatan atau rekaman. Rekording yang lengkap sangat
penting untuk mengembangkan usaha peternakan, khususnya usaha pemeliharaan
sapi. Rekording merupakan suatu keharusan bagi petani peternak yang ingin maju
usaha peternakannya. Rekording umumnya dibuat dalam bentuk kartu, bahkan ada
yang dilengkapi dengan foto identitas sapi. Data rekording dapat diperoleh
secara harian, mingguan, bulanan atau per kejadian tergantung dari tujuan dan
kebutuhan.
Rekording antara lain dapat bermanfaat untuk:
1.
Memantau kegiatan teknis usaha pemeliharaan sapi.
2.
Mengetahui asal usul sapi
3.
Mengetahui kemampuan produksi susu dan anak
4.
Mengetahui penyakit yang pernah diderita
5.
Mengetahui jenis dan konsumsi pakan.
6.
Mengetahu keberhasilan atau kegagalan usaha
7.
Mengetahui efisensi usaha
8.
Sebagai dasar melakukan evaluasi dan tindak lanjut dalam
pengembangan usaha.
FORMAT REKORDING
Format rekording dapat diperoleh dari
suatu industri/perusahaan peternakan dan dapat pula dibuat sendiri atau
memodifikasi format yang sudah ada.Semakin lengkap data yang dicatat akan
semakin baik.Rekording usaha pemeliharaan sapi antara lain berupa : identitatas
sapi, pakan dan pemberiannya, berat
badan, dan kesehatan.
Identitatas Sapi
Identitas sapi memuat antara lain
: Nomor sapi, jenis/ bangsa, asal-usul, umur, jenis kelamin, tanggal lahir,
pembelian dan harga pembelian.
Contoh formatnya:
Identitas
Ternak
Nomor :
Jenis /bangsa :
Asal-usul :
Jenis kelamin :
Umur ternak :
Tanggal Lahir :
Pembelian :
Harga pembelian :
Pada umumnya identitas ternak ini selalu disertai data
rekording yang lainnya.
Pakan dan Pemberiannya
Rekording ini meliputi antara
lain : jenis pakan yang diberikan, jumlah pakan, sisa pakan, cara dan waktu
pemberian.
Contoh format:
Pakan
Sapi Dan Pemberiannya
Kandang Nomor :
…………..
Jumlah sapi :
.................
Petugas :
.................
No
|
Hari, Tanggal
|
Jenis
Pakan
|
Jumlah
Pemberian (kg)
|
Sisa
pakan
|
Catatan:………………………………………………………………………………
1)
Berat Badan Sapi
Rekording ini
antara lain memuat data tentang : tanggal penimbangan, berat badan, pertambahan
berat badan.
Contoh format:
Bobot
Badan Sapi
Identitas Sapi :
...............................
No
|
Hari, Tanggal Penimbangan
|
Bobot Badan
|
Keterangan
|
Catatan:………………………………………………………………………………
Kesehatan Sapi
Rekording ini
antara lain memuat : jenis penyakit yang diderita, gejala klinis, obat yang
diberikan, jumlah atau dosis, tindakan lain yang telah dilakukan.
Contoh format:
Kesehatan
Sapi
Identitas Sapi :
…………..
No.
|
Hari, Tanggal
|
Gejala, Diagnosa
|
Penanganan
|
Keterangan
|
Catatan:…………………………………………………………………………………
BABIII
PEMBAHASAN
A.
ALAT
DAN FASILITAS PEMELIHARAAN PEDET DAN DARA
1.
ALAT
Ø
Alat
kebersihan(sapu,sekop,sikat)
Ø
Pita
ukur
Ø
Tongkat
ukur
Ø
Dehorner
Ø
Timbangan
Ø
Karung
plastic
Ø
Ember
Ø
Chopper
Ø
Tali
Ø
Parang
Ø
Sabit
Ø
Peralatan
kesehatan (gunting kuku,drencing gun,trocar,suntik)
Ø
aplikator
2.
FASILITAS
Ø
Kandang
Ø
Traktor
B. PERKANDANGAN
SAPI PEDET DAN DARA
Ø
Kandang
pedet 1
Kandang
ini adalah kandang dengan system koloni yaitu kandang yang berisi beberapa
pedet dalam satu kandang tanpa penyekat. Tetapi di buni kasih satu kandang
diisi dua dan tiga ekor pedet dalam satu kandang, Dalam kandang ini berisi
pedet yang berumur 0-2 bulan berisi 19 ekor pedet.
Ø
Kandang
pedet 2
Kandang
pedet berisi 13 ekor. Kandang ini berbentuk koloni tetapi bukan kandang
panggung. Berisi pedet yang berumur 2-4 bulan.
Ø
Kandang
pedet 3
Kandang
ini dengan system kandang individu, di dalamnya berisi pedet yang berumur 4
bulan sampai sapih. Di kandang ini berisi
Ø
Kandang
dara bunting
Kandang
dara bunting adalah kandang Berisi sapi yang mulai dari lepas sapih sampai
bunting dan melahirkan. Lepas sapih berumur 8 bulan dan juga memenuhi
persyaratan bobot badan yaitu telah ditentukan yaitu lebih kurang 190 kg.
kandang ini dengan tipe kandang individu yang berkapasitas 26 sekat tetapi
hanya diisi 23 ekor.
C. KOLOSTRUM
Kolostrum
adalah susu pertama yang keluar dari induk sapi setelah melahirkan. Kolostrum
ini berwarna putih kekuning-kuningan mengandung komponen zat yang sangat
bermanfaat bagi tubuh pedet seperti immunoglobulin untuk menjaga system
kekebalan tubuh pedet. Di bunikasih pemberian kolostrum sangat penting,
kolostrum ini diberikan maksimal satu jam setelah pedet itu lahir lebih cepat
diberikan maka akan lebih baik. Kolostrum pertama yang diberikan sekitar 1,5-2
liter atau 6-8% dari berat badan. Pedet diberikan kolostrum hingga umur 7 hari.
Jika pada induk yang
tidak mengeluarkan kolostrum maka dibuatkan kolostrum pengganti yaitu dengan
cara mencampur satu butir telur dicampur dengan 300 cc air hangat dan setengah
sendokteh Castrol serta dicampur dengan 600 cc susu murni.
D. PAKAN
PEDET DAN DARA
1.
Pakan
pedet
Pedet
yang berumur 0-7 diberi kolostrum. Kemudian pedet ini dikenalkan dengan pakan
yang disebut calf starter yaitu pakan pemula yang mempunyai komposisi berupa
konsentrat dengan kandungan protein 18-21%. Selanjutnya pedet juga diberi pakan
berupa hay.Calf stater adalah pakan tambahan yang diberikan pada pedet secara bertahap dari sedikit. Dalam
waktu satu bulan pedet harus dapat makan sampai 2 kg /hari. Kemudian pedet di
berikan pakan hay secara bertahap juga karena system pencernaan belum berfungsi
secara optimal.
2.
Pakan
Dara
Pakan
yang diberikan pada sapi perah yang berumur 8 bulan – sebelum melahirkan. Bahan
pakan yang digunakan diantaranya rumput king grass yang di chopperdan pakan
tambahan berupa limbah bir sebanyak 2 kg.
E.
PEMELIHARAAN PEDET DAN DARA
Ø Penanganan kelahiran
Sapi
bunting yang sudah memasuki masa kering dipindah ke kandang kering sampai
melahirkan. Ketika sapi sudah menunjukkan tanda-tanda melahirkan, ditunggu
sampai melahirkan, bila sapi belum melahirkan dalam waktu lebih kurang satu jam,
maka dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui
posisi pedet, apakah normal atau tidak. Bila ditemukan tidak normal, maka harus
segera melakukan tindakan pertolongan.
Pedet
yang sudah lahir, dibiarkan didekat induknya agar menjilati lendir pedet. Bila
induk tidak mau menjilati ,anaknya maka peternak membantu membersihkan
semua lendir yang ada dimulut dan hidung demikian pula yang ada pada tubuhnya,
menggunakan handuk (kain) yang bersih. Buat pernapasan buatan bila pedet tidak
bisa bernapas. Kemudian potong tali pusarnya sepanjang 10 cm kemudian di beri
anti biotik berupa spray untuk mencegah infeksi. Berikan jerami kering sebagai
alas. Kemudian pedet ditimbang dan dicatat bobot badan serta identitas dari
pedet tersebut ditulis di rekording. Dan jangan lupa beri colostrum secepatnya
paling lambat 30 menit setelah lahir. Setelah diberi kolostrum,pedet langsung
dipisah ke kandang koloni. Kolostrum diberikan selama 5 hari dengan takaran 2
liter setiap pemberian. Pemberian kolostrum menggunakan dot. Untuk mengajari
pedet yang susah minum kolostrum pertama kalinya dibantu dengan tangan yang
sudah dibasahi susu, sambil dimasukkan kemulut pedet dan diarahkan ke ember
yang berisi susu.
Setelah masa kolostrum, untuk merangsang perkembangan
rumen, pedet diberi makanan padat yang berupa calf starter yang berprotein
kasar 18-21%, dan rumput kering berupa hay. Mulai hari ketujuh pedet diberi air
minum.
Ø Pemberian
tanda pengenal (Eartag)
Eartag adalah tanda pengenal/identitas berupa nama
dan nomer yang di pasang pada daun
telinga sapi. Tujuan eratag ini agar memudahkan dalam proses pencatatan dan
penanganan.
Langkah-langkah
pemasangan
1. Siapkan
alat dan bahan : eartag aplikator, eartag, jarum eratag
2. Pasang
eartag dan jarum pada aplikator
3. Handling
pedet yang akan di pasang eartag
4. Pegang
telinga yang akan di pasang eratag ( jantan sebelah kanan dan betina sebelah
kiri)
5. Pastikan
tidak mengenai pembuluh darah kemudian pasang ear tag
Ø Pemotongan
Tanduk ( Dehorning )
Dehorning yang dilakukan pada pedet di Bunikasih berumur
1 bulan. Dilakukan pada umur 1 bulan bertujuan untuk mengurangi stres pada
pedet dan memudahkan pemotongan. Dehorning sendiri bertujuan untuk mematikan
tunas tanduk pada pedet. Metode yang digunakan dalam pemotongan tanduk disana
adalah dengan menggunakan dehorner elektrik. Menggunakan dehorner elektrik
karena alat tersebut efektif untuk pedet yang tanduknya masih kecil, juga mudah
dalam apliksinya yaitu hanya dengan menyambungkan ke sumber listrik dan
ditunggu hingga besi panas membara, kemudian di tempelkan ke tunas tanduk
sambil ditekan, diputar kemudian dicungkil. Bekas tanduk yang sudah dicongkel
diberi antibiotik.
Ø Penimbangan
Pedet ditimbang pada awal lahir dan setiap bulannya,
menggunakan timbangan digital. Penimbangan bertujuan untuk mengetahui
pertambahan bobot badan pedet dan seleksi berupa pindah kandang, lepas sapih
dan culling.
Ø
Perpindahan Kandang
Sapi dikelompokkan berdasarkan umur dan bobot badannya :
§ Umur
0-2 bulan berada dikandang pedet 1 (
kandang koloni )
§ Umur
2-4 bulan berada dikandang pedet 2 ( kandang koloni )
§ Umur
4-lepas sapih berada dikandang 3 ( kandang koloni )
Ø Lepas
Sapih
Penyapihan dilakukan bila sapi sudah berumur 8 bulan dan
mencapai berat badan rata-rata 190 kg. Kandang yang digunakan untuk sapi lepas
sapih berupa kandang koloni.Hal
ini dimaksudkan agar sapi-sapi remaja lebih bebas bergerak sehingga tulang dan
badannya kuat dan tidak terjadi persaingan dalam mendapatkan pakan. Pakan untuk
sapi lepas sapih adalah hijauan dan air minum yang harus tersedia secara
adlibitum. Kandnag dan peralatan harus terjaga kebersihannya setiap saat.
F.
RECORDING
Rekording Farm adalah suatu
proses aktif yang dapat didefinisikan sebagai sejumlah kegiatan suatu farm yang
dilaksanakan secara sistematik, periodik dan teratur untuk mengumpulkan,
memproses dan menganalisis informasi atau data, yang hasilnya digunakan dalam
perbaikan perencanaan, dan bertujuan untuk mencapai pendapatan farm yang lebih
tinggi. Untuk
memudahkan pembuatan recording pada sapi diberikan identitas diri atau eartag
berupa nama atau nomor.
Recording
yang di gunakan di bunikasih adalah recording manual yang ditulis dengan
tangan. Disetiap kandang terdapat papan recordingyang bersifat sementara dan
akan diproses ke recording selanjutnya .papan recording tersebut dengan tujun
untuk :
·
Memberikan
informasi untuk semua orang tentang sapi yang berada dikandang
·
Mudah
dalam mencatatnya, bila sewaktu – waktu terjadi perlakuan/info baru terhadap
sapi.
·
Recording
pedet
Dalam recording pedet berisi
informasi mengenai kelahiran sapi sampai masa lepas sapih antara lain bobot
lahir, silsilah, tentang kesehatan pedet tersebut. Dan juga terdapat papan
recording untuk pedet dengan format sebagai berikut :
PAPAN RECORDING ANAK 1
No
|
No. Telinga
|
Status
|
Keterangan
|
1
|
1430
|
Jantan
|
Anak import
|
2
|
1432
|
Betina
|
-
|
3
|
1433
|
Betina
|
-
|
4
|
1439
|
Betina
|
-
|
5
|
1440
|
Betina
|
Import
|
6
|
1446
|
Jantan
|
Import
|
7
|
1441
|
Betin
|
-
|
8
|
1448
|
Jantan
|
Projeti 2c
|
9
|
1450
|
Betina
|
-
|
10
|
1445
|
Jantan
|
Import
|
11
|
1444
|
Jantan
|
Import
|
12
|
1501
|
Jantan
|
-
|
13
|
1502
|
Jantan
|
|
14
|
1451
|
Jantan
|
Import
|
15
|
1442
|
Jantan
|
Projeni 2c
|
16
|
1435
|
Betina
|
Import
|
17
|
1434
|
Jantan
|
Import
|
Jumlah
|
17 ekor
|
·
Recording
dara
Papan recording ini hampir sama dengan recording
pedet hanya ada perbedaan sedikit yaitu sudah ada record breeding. Lihat papan
record dara di bawah ini